
Bumi yang terus dipijaki
Menguap bersama ringkikan cahaya
Menghembus debu kering kerontang
Menyesak deru hembusan nafas
Jiwa-jiwa tlah mati
Meluluh lantakan bumi yang terus dipijaki
Mematikan setitik demi setitik kehidupan
Jiwanyapun tak menyadari
Berjalan tanpa salah
Membakar alam dengan indahnya
Bunga yang indah menawan
Kini hilang diterpa ultraviolet
Aku mulai mati rasa
Terhembas tubuhku terbaling lelap
Menusuk jantuk
Aku duduk di ujung tanduk
Semilir panas tak terperi
Harap mimpi berdiri dalam satu
Memberikan kesegaran eloknya senja
Mencoba kembali tegar berdiri
Masih menunggu esok hari
Tuk menunggu aku yang sebenarnya
Kembali bermimpi
Angan jauh tinggi
19.36 |
Category:
puisi
|
1 komentar
Comments (1)
Wah puisinya bagus euy.... :)