Ketika engkau duduk di sampingku
Akupun tegar di sampingmu
Berdiri, memandangimu
Atau menemanimu
Hingga langit mendung
Kaulah mentariku
Sampai malam gelap gulita
Kaulah titik cahaya yang berterbangan menerangiku
Atau keangkuhan badai
Kaulah semilir angin putih yang menyapa kesejukanku
Dan langit sore jinga
Ditemani biasan warna-warni pelangi
Hingga kini kau tetap menemaniku
Di ruang dan masa yang berbeda
Dan aku berdiri di perbatasan RINDU dan CINTAku
Serta DUSTA dan KESABARAN
Rasa ini yang membuatku tersenyum
Atau merenung setiap hari
Tatapanku kosong
Tapi siluet kilaunu tak membutakanku..
Akupun tegar di sampingmu
Berdiri, memandangimu
Atau menemanimu
Hingga langit mendung
Kaulah mentariku
Sampai malam gelap gulita
Kaulah titik cahaya yang berterbangan menerangiku
Atau keangkuhan badai
Kaulah semilir angin putih yang menyapa kesejukanku
Dan langit sore jinga
Ditemani biasan warna-warni pelangi
Hingga kini kau tetap menemaniku
Di ruang dan masa yang berbeda
Dan aku berdiri di perbatasan RINDU dan CINTAku
Serta DUSTA dan KESABARAN
Rasa ini yang membuatku tersenyum
Atau merenung setiap hari
Tatapanku kosong
Tapi siluet kilaunu tak membutakanku..
06.09 |
Category:
puisi
|
0
komentar
Comments (0)